Selasa, 19 Februari 2008

Timba

Alat yang satu ini telah berperan sangat penting dalam kehidupan tradisional. Sebagai alat untuk mengambil air dari sumur, timba sangat berjasa dalam mewujudkan kesejahteraan manusia. Alat ini pada jaman modern seperti sekarang memang sudah sulit ditemukan karena perannya telah tergantikan oleh mesin pompa air. Di Masyarakat pedesaan masih sering kita temukan pada sebagian kecil masyarakat. Hanya pada keluarga tertentu saja alat ini bisa ditemukan. Terutama pada daerah yang belum terjangkau aliran listrik atau pada masyarakat dengan kemampuan ekonomi lemah. Sedangkan pada daerah yang telah ada aliran listrik, hampir dapat dipastikan alat ini telah menjadi kenangan. Demikian juga dengan kalangan masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas, alat ini bener-bener telah menjadi barang museum atau bahkan sudah sulit untuk memberikan gambaran tentang timba, bagaimana cara operasinya, bagaimana bentuknya, bagaimana membuatnya serta segala seluk beluknya.

Bagi Penulis alat ini telah mewarnai sebagian besar usia kecil dan remaja juga masa dewasanya. Bisa dibayangkan penulis yang berasal dari daerah pedesaan, saat kecilnya, setiap hari di waktu pagi dan sore harus menarik timba untuk mengisi bak mandi. Bak mandi yang berukuran besar membutuhkan kurang lebih 200an ember. Nah tergambar jelas kan betapa kerjaan rutin ini cukup berperan dalam membentuk otot-otot lengan yang kokoh. Kita sekarang memang telah hidup di jaman digital, yang semuanya serba mudah dan tersedia. Anak-anak generasi sekarang tak pernah lagi melihat atau memegang alat-alat rumah tangga tradisional seperti timba. Barangkali tulisan ini serta didukung gambar timba dapat mengingatkan para generasi muda yang telah ber-frame digital ini untuk mengingat barang-barang yang menjadi bagian hidup para pendahulunya.

Tidak ada komentar: